Download Teknologi App
Foto: Unsplash
Teknologi.id x Indonesian Engineering Association - Pemerintah Indonesia berupaya mempercepat implementasi kendaraan bertenaga listrik dengan roadmap yang menghadirkan 2,1 juta sepeda motor listrik dan 400.000 mobil listrik yang 20% di antaranya diproduksi sendiri di dalam negeri pada 2025 mendatang.
Pada Agustus 2019, Presiden Joko Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Humas) No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Kendaraan Listrik Berbaterai (BEV) Untuk Angkutan Jalan.
Salah satu tujuan utama yang ditetapkan dalam PR ini adalah dalam rangka mendorong industri teknologi dan otomotif Indonesia, serta menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi dan ekspor di bidang transportasi.
Baca juga: Masa Depan Cerah Industri EV di Indonesia
Dengan rencana ambisius yang ingin menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik, pemerintah pun telah menyiapkan strategi, dengan menyusun roadmap menuju BEV melalui Permenperin No. 27 Tahun 2020 tentang Teknis dan Regulasi BEV.
Menurut Kementerian Perindustrian, hal ini akan menjadi pedoman bagi para pemangku kepentingan industri BEV mengenai strategi, kebijakan, dan program untuk mencapai tujuan Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor BEV.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, langkah selanjutnya dalam Rencana Pengembangan Industri Nasional (RIPIN), prioritas pengembangan industri otomotif pada periode 2020-2035 adalah pengembangan kendaraan listrik dan komponen utamanya seperti baterai, motor listrik. dan inverter.
Antusiasme pemerintah dalam industri EV juga telah membawa inisiatif dari PLN, untuk menyediakan lebih dari 31.000 stasiun pengisian EV baru pada tahun 2030. Kolaborasi antara pemerintah Indonesia dan pemain otomotif terkemuka juga telah terwujud pada pertengahan September 2021. Perusahaan besar Hyundai Group dan LG Energy Solution telah memulai pembangunan pabrik baterai EV senilai $1,1 miliar di Indonesia.
(MIM)
Tinggalkan Komentar