Teknologi.id - Perusahaan teknologi Google baru saja memecat salah satu karyawannya yang menyebutkan jika kecerdasan buatan yang dibuat oleh Google memiliki perasaan seperti manusia. Identitas karyawan yang dipecat bernama Blake Lemoine yang sudah bekerja selama 7 tahun di Google.
Proyek LaMDA merupakan salah satu proyek dimana nantinya teknologi bisa untuk meniru percakapan layaknya manusia.
Pada artikel yang diterbitkan oleh Washington Post dijelaskan bahwa untuk membuktikan bahwa klaim dirinya benar, jika LaMBDA sama seperti manusia, Blake melakukan kerjasama dengan beberapa pihak. Klaim Blake ini kemudian mendapatkan banyak kritikan dari banyak pihak antara lain, seperti ilmuwan Steven Pinker yang merupakan ilmuwan dibidang komputer dan sekaligus penulis buku Artifical Intelligence: A Guide For Thinking Humans.
Baca juga: Lewat Aturan PSE, Kominfo Jadi Bisa Intip Isi Chat WhatsApp?
Tentang LaMDA
LaMDA adalah teknologi yang berbasis Model Bahasa untuk Aplikasi Dialog (percakapan). LaMDA sendiri sebelumnya sudah melalui 11 ulasan dari orang yang berbeda-beda. Google mengatakan bahwa teknologi LaMDA ini hanya mengikuti arahan pengguna saja.
Tim dari Google telah melakukan analisa dan memastikan bahwa klaim yang dikatakan Blake tidak kuat alias tidak mungkin ada teknologi apapun termasuk, AI yang memiliki perasaan seperti manusia. Karena, tidak mungkin teknologi bisa menyamai dengan manusia meski secanggih apapun teknologi tersebut.
Bahkan, Google juga berdiskusi dengan ratusan peneliti terkait dengan apa yang dibicarakan Blake dan ternyata semua peneliti tersebut menyatakan tidak sependapat dengan Blake. Artinya, apa yang dibicarakan Blake memang tidak berdasar sehingga menimbulkan kontroversi publik dunia.
Baca juga: Robot Anjing Bersenjata, Bukti Teknologi Militer Semakin Canggih
Memang, yang dikatakan Blake ini juga bisa menimbulkan spekulasi terutama oleh orang awam yang tidak mengetahui teknologi bahwa manusia disamakan dengan teknologi. Hal ini tentu sangat berbahaya. Maka, tidak heran Google mengambil langkah dengan memecat Blake untuk menghindari kegaduhan serta kecerobohan yang dilakukan oleh karyawannya.
Sebelum akhirnya dipecat pada Senin. 25 Juli 2022 kemarin. Blake sebelumnya juga sudah diberi sanksi yaitu, dicutikan tapi tetap dibayar guna untuk proses investigasi terhadap apa yang dilakukan Blake.
Pastinya, Blake tidak terima atas pemecatan dirinya oleh Google. Oleh karena itu, Blake kini sedang berdiskusi bersama pengacaranya guna untuk membawa masalah ini ke jalur hukum.
Oh, iya selain itu dalam pemecatan Blake ini juga bisa menimbulkan anggapan bahwa diskriminasi terhadap karyawan kerap terjadi di Google. Sebab, pada blog sebelumnya Blake juga menyinggung soal kekhawatiran yang dilakukan dirinya yang menganut suatu kepercayaan yang bisa berujung pada kehilangan pekerjaannya atau di PHK. Jika, apa yang dikatakan Blake benar (terkait diskriminasi) dan ada karyawan yang bernasib serupa seperti, Blake.
(ark)
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Google Pecat Karyawan yang Klaim Kecerdasan Buatan Punya Perasaan" , https://katadata.co.id/tiakomalasari/digital/62de012dd0aa5/google-pecat-karyawan-yang-klaim-kecerdasan-buatan-punya-perasaan
Penulis: Tia Dwitiani Komalasari
Editor: Tia Dwitiani Komalasa
Tinggalkan Komentar