Teknologi.id - Peneliti siber dari Avanan yaitu, sebuah lembaga siber yang berasal dari Amerika Serikat (AS) menemukan bahwa ada tindakan phising yang dilakukan hacker pada aplikasi Google Translate palsu.
Sebagai bukti, para peneliti dari Avanan tersebut menemukan berbagai link yang diduga sebagai link phising yang digunakan untuk menjebak calon korbannya pada berbagai surat email. Sebagian, surat tersebut ditulis dalam bahasa Spanyol. Pada email tersebut dikatakan bahwa data korban bisa terungkap jika terbuka di tab baru yang tidak dikonfirmasi. Hacker pun menyuruh korban untuk segera melakukan konfirmasi kehilangan akses untuk mengecek email yang belum dibaca.
Para peneliti dari Avanan menyakini bahwa yang dilakukan hacker tersebut merupakan phishing karena membuat korban menjadi panik sehingga melakukan hal yang diperintahkan. Pasalnya, saat panik pasti korban akan mengklik link tersebut karena dikiranya dapat menyelematkan akun mereka padahal justru ini merupakan jebakan dari hacker.
Korban diminta untuk login akun Google. Tapi, setelah login justru masuk ke akun Google milik pelaku. Untuk meyakinkan korban, pelaku membuat website Google Translate terlihat seperti aslinya dengan menggunakan koding JavaScript. Bahkan, pelaku juga menggunakan perintah Unescape untuk menyamarkan tujuan mereka.
Baca Juga: Hati-Hati! Varian Baru Virus Omicron XBB dan XBC Tidak Bisa Terdeteksi Antigen!
Apa itu Phising?
Phishing adalah Salah satu cara yang digunakan orang untuk mendapatkan data pribadi dengan cara pengelabuan. Dimana, orang yang melakukan pengelabuhan dengan cara mengirim link yang kadang disertai ancaman jika korbannya tidak melakukan yang dia inginkan. Jadi, kayak menakuti korbannya hingga panik.
Biasanya data yang kerap jadi sasaran phising yang berkaitan dengan data pribadi. Seperti, nama, alamat, nomor rekening, pin ATM dan NIK KTP. Pelaku phising biasanya menyamar sebagai pihak atau institusi ternama agar korbannya percaya. Menggunakan website atau email palsu yang tampak meyakinkan, banyak orang berhasil tertipu. Hasil data yang didapat biasanya digunakan untuk menipu korban hingga disalahgunakan seperti, untuk pinjaman online dan penyalahgunaan akun.
Tenang, kamu yang belum jadi korban phising bisa kok untuk mencegahnya dari sekarang yaitu, jika menemukan link atau hal yang mencurigakan sebaiknya abaikan dan jangan langsung klik. Kalau ragu kamu bisa laporkan dengan hubungi nomor pengaduan resmi instansi atau perusahaan yang dimana kamu dapatkan surat tersebut. Oh, iya kamu juga harus selalu update terkait phising karena modus pelaku juga semakin hari semakin beragam.
(arp)
Tinggalkan Komentar