Foto: Softonic
Teknologi.id - Kaspersky, aplikasi keamanan milik perusahaan Rusia telah dihapus di Google Play Store secara resmi sejak pekan lalu.
Aplikasi yang dikembangkan oleh Kaspersky Lab ini menyediakan berbagai solusi keamanan, seperti antivirus, anti-malware, juga proteksi terhadap ancaman dunia maya lainnya seperti serangan phishing, ransomware, dan spyware. Kaspersky menyediakan berbagai versi pemakaian, mulai dari versi untuk pengguna individu hingga untuk bisnis serta organisasi besar.
Kabar tersebut cukup mengejutkan, terutama dikarenakan Kaspersky merupakan aplikasi yang cukup populer dengan kurang lebih 400 juta pengguna global.
Dikutip dari Kompas.com pada Rabu (9/10/2024), hal ini disebabkan oleh pemerintah Amerika Serikat yang memberikan pembatasan serta pelarangan Kaspersky. Setelah Kementerian Perdagangan AS melakukan penyelidikan atas penyerangan Rusia terhadap Ukraina selama dua tahun, aplikasi ini ikut terkena dampaknya.
Pemerintah AS menyiapkan diri dari kemungkinan pemerintah Rusia yang akan memanipulasi perusahaan lokal, termasuk Kaspersky, untuk kepentingan negara. Untuk menghindari kejahatan yang digerakkan melalui software antivirus ini, AS mengambil jalan untuk memutus hubungan dengan Kaspersky.
Melalui keputusan tersebut, Google melakukan tindakan untuk menghapus Kaspersky dari Google play.
Pada 21 Juni 2024, pemerintah AS memasukkan Kaspersky ke Daftar Estitas AS. Hal itu diikuti dengan pelarangan aktivitas bisnis dari aplikasi di lingkup AS. Setiap transaksi yang berhubungan dengan Kaspersky, seperti pembelian lisensi dan update software, mulai dilarang pada tanggal 29 September 2024 atau 100 hari setelah pengumuman.
Setelah melewati batas waktu tersebut, seluruh pengguna tidak dapat lagi mengakses layanan Kaspersky.
Baca juga: Spyware Canggih Ini Tidak Terdeteksi oleh Apple, Pengguna iOS Dalam Bahaya?
Masuk ke sudut pandang Kaspersky. Perusahaan ini telah mengetahui tindakan Google yang menghapus layanannya di Play Store.
Menurut mereka, Google secara sepihak memutuskan untuk menghapus aplikasi, padahal Pembatasan Kaspersky di AS tidak berdampak pada proses hukum yang signifikan. Akibatnya, pengguna global memiliki keterbatasan akses ke aplikasi Kaspersky.
Hal tersebut tentu merugikan perusahaan dan pengguna tetap.
Pihak perusahaan juga telah membantah tudingan keterikatan dengan pemerintah Rusia. Tidak ada hubungan antara kasus yang telah terjadi dengan perusahaan software ini. Apa yang dikatakan pemerintah AS tidaklah benar.
Tudingan lain dari AS adalah mengatakan bahwa laboratorium yang digunakan oleh Kaspersky turut digunakan oleh Kremlin atau pemerintah Rusia sebagai backdoor untuk mengakses data masyarakat AS.
Backdoor merupakan peretas untuk mendapatkan akses pengguna sistem komputer secara diam-diam. Backdoor bisa digunakan untuk aktivitas berbahaya seperti mencuri data, menginstal malware, atau mengendalikan sistem secara jarak jauh. Tuduhan ini didasarkan oleh cara kerja Kaspersky yang berhubungan dengan keamanan software penggunanya.
Setiap tuduhan yang dikeluarkan oleh pemerintah AS dibantah oleh perusahaan Kaspersky Lab.
Pengguna setia Kaspersky tidak perlu khawatir, karena masih bisa mendapatkan berbagai produk yang disediakan melalui aplikasi lain, seperti Galaxy Store, Xiaomi GetApps, dan lain-lain, serta situs resmi Kaspersky pada link: https://www.googleadservices.com/pagead/aclk?sa=L&ai=DChcSEwinndTt0YCJAxUtqGYCHRaLAGIYABAAGgJzbQ&co=1&ase=2&gclid=Cj0KCQjwsJO4BhDoARIsADDv4vCttNt4WXE45bhnxqzP32zA0xf4l-zXsz27m7iDc_0nNsPlA4baN3saAv0_EALw_wcB&ohost=www.google.com&cid=CAESVuD23NFT8MNMjMstYMbxEZ7jByFSa4xsvtd8K37ghiBqQ7JNxXcK13e12TsurppYShXsoOhUySpfvJfK_eLw0jqtLy24ggT9ZC5qljwCOMcceKVIGKpG&sig=AOD64_2sVCTFwqeAw58Bka1oGPbBmg-INA&q&nis=4&adurl&ved=2ahUKEwiZn87t0YCJAxW4umMGHaHTDA4Q0Qx6BAgIEAE
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News
(vn)
Tinggalkan Komentar