Apple SHARP: Teknologi Open-Source yang Ubah Foto 2D Jadi Ruang Hidup 3D

⁠Adimas Herviana . December 19, 2025

Foto: GitHub

Teknologi.id - Teknologi Apple yang Mengubah Foto 2D Menjadi Dunia 3D. Apple selama ini dikenal dengan budaya kerahasiaan yang ketat, terutama dalam hal riset dan pengembangan teknologi internal. Oleh karena itu, keputusan perusahaan untuk merilis SHARP (Sharp Monocular View Synthesis in Less Than a Second) sebagai proyek open-source menjadi langkah yang tidak biasa sekaligus strategis. SHARP bukan sekadar eksperimen akademis, melainkan sebuah model kecerdasan buatan yang mampu mengubah foto statis dua dimensi menjadi representasi tiga dimensi fotorealistik dalam waktu kurang dari satu detik. 

Apple tidak hanya berfokus pada produk komersial seperti iPhone atau Mac, tetapi juga mulai menempatkan dirinya sebagai pemain penting dalam riset.

Baca Juga: Penjualan Turun 47%, Apa salahnya iPhone Air Di Pasar?

Keunggulan utama SHARP terletak pada efisiensi dan realisme hasil. Model ini menggunakan pendekatan 3D Gaussian representation, di mana jutaan titik berisi informasi warna dan cahaya ditempatkan dalam ruang tiga dimensi untuk membentuk ulang sebuah adegan. Proses ini dilakukan secara instan melalui jaringan saraf tanpa memerlukan optimasi berulang yang biasanya memakan waktu lama. Hasilnya adalah representasi visual yang konsisten secara spasial, dengan tingkat kesalahan visual jauh lebih rendah dibandingkan metode sebelumnya. 

Cara Kerja SHARP, Dari Foto ke Ruang Tiga Dimensi

Foto: Gigazine

SHARP menggunakan pendekatan 3D Gaussian representation, yaitu jutaan “blob” kecil berisi informasi warna dan cahaya yang ditempatkan di ruang tiga dimensi. 

  • Blob-blok ini kemudian digabungkan untuk membentuk ulang adegan yang bisa dilihat dari sudut pandang berbeda.
  • Kecepatan luar biasa, Proses dilakukan dalam satu kali feedforward pass melalui jaringan saraf, tanpa optimasi lambat per adegan.
  • Konsistensi spasial, Model menjaga skala dan jarak secara nyata, bukan sekadar ilusi visual.

SHARP mampu menurunkan error visual secara drastis dibanding metode sebelumnya, sekaligus memangkas waktu sintesis hingga ribuan kali lebih cepat.

Keterbatasan yang Justru Jadi Kekuatan

SHARP memang tidak dirancang untuk menciptakan bagian adegan yang sama sekali tak terlihat dalam foto asli. Model ini hanya bisa merender sudut pandang yang masih dekat dengan posisi kamera awal. 

Sekilas, ini tampak sebagai keterbatasan. Namun, justru di sinilah kunci kecepatan dan realisme SHARP. Dengan fokus pada area yang relevan, model dapat bekerja lebih cepat dan stabil, tanpa menghasilkan artefak visual yang tidak masuk akal. 

Baca Juga: iPhone 18 Geser Kamera Depan Ke Kiri? Cari Tahu Sekarang!

Dampak bagi Industri Visual dan AR

Bayangkan sebuah foto liburan yang bisa langsung dilihat dari berbagai sudut, atau katalog produk yang menampilkan tampilan 3D hanya dari satu gambar. SHARP membuka kemungkinan besar di berbagai bidang: 

  • E-commerce: Produk bisa ditampilkan dalam bentuk 3D tanpa perlu pemindaian khusus.
  • AR/VR: Konten visual lebih mudah diadaptasi untuk pengalaman imersif.
  • Media kreatif: Fotografer dan desainer bisa mengeksplorasi sudut pandang baru dari satu foto.

Tidak heran jika komunitas teknologi langsung bereksperimen dengan SHARP untuk video, visualisasi 4D Gaussian, hingga aplikasi kreatif di luar skenario awal Apple. 

Apple dan Open-Source

Langkah Apple merilis SHARP sebagai open-source di GitHub menunjukkan sisi yang jarang terlihat, keberanian membuka riset fundamental untuk diuji dan dikembangkan oleh komunitas global.

Selama bertahun-tahun, Apple dikenal dengan pendekatan yang sangat protektif terhadap teknologi internalnya. Budaya kerahasiaan ini bahkan menjadi ciri khas yang membedakan Apple dari banyak perusahaan teknologi lain. Namun, keputusan untuk membuka akses terhadap riset fundamental seperti SHARP menunjukkan adanya keberanian sekaligus kepercayaan diri yang jarang diperlihatkan oleh Apple.

Dengan membuka SHARP kepada komunitas global, Apple seakan mengirimkan pesan bahwa mereka tidak hanya ingin menjaga dominasi di ranah perangkat keras dan perangkat lunak konsumen, tetapi juga berambisi menjadi aktor utama dalam ekosistem riset kecerdasan buatan. Hal ini penting karena riset AI, khususnya yang berkaitan dengan komputasi spasial dan visualisasi tiga dimensi, kini menjadi salah satu bidang paling strategis dalam perkembangan teknologi masa depan.

Dari Riset ke Produk Nyata

Meski SHARP masih berupa riset, arah masa depan sudah jelas: teknologi ini bisa menjadi fondasi bagi konten visual generasi berikutnya.

  • iOS dan macOS: Integrasi SHARP dapat menghadirkan fitur foto 3D instan.
  • Apple Vision Pro: SHARP bisa menjadi mesin utama untuk menghadirkan pengalaman AR lebih realistis.
  • Industri kreatif: Membuka jalan bagi aplikasi desain, film, dan game dengan proses visualisasi lebih cepat.

Jika saat ini SHARP hanya bisa merender sudut pandang dekat, versi masa depan mungkin akan mampu memperluas cakupan hingga menciptakan dunia virtual penuh dari satu foto.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(dim/sa)



author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar