Foto: Nsane Forums
Teknologi.id - Media sosial Twitter merupakan salah satu platform dengan pengguna terbanyak dan aktif hingga saat ini. Banyak pengguna yang memiliki lebih dari satu akun dengan berbagai tujuan, misalnya untuk mendukung artis idola, sarana literasi, dan lain sebagainya. Namun, bagaimana jadinya apabila akun-akun kalian diretas oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab? Belakangan ini marak terjadi peretasan akun oleh sekelompok orang yang membuat pengguna merasa tidak aman dan termasuk Twitter pun mengalami hal serupa. Pelaku kejahatan ini atau biasa disebut hacker akan dengan mudah memasuki akun Twitter kalian menggunakan nama akun, alamat e-mail dan juga nomor telepon. Pelaku dapat dengan mudah mendapatkan data-data tersebut dengan kemampuan mereka.
Pihak Twitter mengonfirmasi kejadian tersebut pada hari Jumat, 5 Agustus 2022. Sebelumnya, kejadian serupa juga pernah dialami oleh Twitter bahkan sebelum pihak mereka mengetahui hal tersebut. Laporan dari program bug bounty melaporkan ada seorang hacker yang berhasil mengambil alih kelemahan atau bug yang dialami oleh Twitter.
Dilansir dari The Verge (8/8/2022), kerentanan yang berasal dari pembaruan yang dilakukan platform pada kodenya pada Juni 2021, tidak diketahui hingga awal tahun 2022 ini. Kekosongan penjagaan ini memberi waktu kepada hacker selama beberapa bulan untuk mengeksploitasi kelemahan tersebut. Walaupun pihak Twitter mengatakan bahwa mereka "tidak memiliki bukti yang menunjukkan seseorang telah mengambil keuntungan dari kerentanan" pada saat penemuannya. Kemungkinan ini dianggap hanya pekerjaan seseorang yang iseng atau hanya ingin mencoba meretas keamanan Twitter tanpa mengambil keuntungan.
Bleeping Computer (2022) mengungkapkan bahwa seorang hacker berhasil mengeksploitasi kerentanan saat berada di bawah radar Twitter dan mengambil data-data pemilik akun sejumlah lebih dari 5,4 juta akun. Dengan memanfaatkan kelemahan tersebut, hacker tersebut menjual informasi yang didapat di forum peretas bernama Breached Forums seharga $30.000 atau setara 45juta rupiah. Forum tersebut terkenal telah banyak melakukan transaksi jual beli data yang menjadi topik pembicaraan setelah berhasil menjual data penduduk negara CIna. Setelah menganalisis data yang diposting ke forum, Twitter akhirnya mengonfirmasi bahwa data penggunanya telah diretas dan diperjualbelikan.
Baca juga: Instagram Hadirkan Fitur NFT di 100 Negara, Indonesia Masuk
Masih belum jelas berapa banyak pengguna yang benar-benar terpengaruh oleh kejadian ini dan pihak Twitter tampaknya juga tidak tahu secara pasti. Sementara Twitter mengatakan berencana untuk memberi tahu pengguna yang terpengaruh, mereka tidak dapat mengonfirmasi setiap akun yang berpotensi terkena dampak. Peretasan ini umumnya menyerang akun-akun Twitter yang menggunakan nama samaran atau dengan kata lain akun kedua yang dimiliki seseorang. Dikutip dari Suara.com (2022), pihak Twitter menyatakan untuk akun-akun yang menggunakan nama samaran, rahasia, atau di luar akun pribadi, untuk tidak mencantumkan nomor telepon dan alamat email utama. Hal ini lantaran alamat email utama akan terhubung dengan akun-akun yang kalian miliki sehingga lebih memudahkan hacker untuk meretas akun kalian yang lain. Kalian dapat mengaktifkan autentikasi keamanan dua faktor dengan menuliskan alamat email atau nomor telepon yang tidak diketahui publik ke akun yang tidak ingin kalian kaitkan.
Dalam laporan HackerOne sudah dilampirkan mengenai data-data yang dijual tersebut berisikan informasi alamat email dan nomor telepon dari pengguna akun Twitter dari seluruh dunia. Tentu hal ini mendapat kecaman dari pengguna Twitter mengenai keamanan privasi yang harusnya dilakukan oleh perusahaan. Dilansir dari CNN Indonesia (2022), bug atau kesalahan yang terjadi pada sistem Twitter akhirnya pun dibantu oleh seseorang dengan nama zhirinovskiy dan memberinya kompensasi sebesar 5.040US dollar atau setara dengan 75juta rupiah.
Sebagai seorang pengguna sosial media, perlu langkah preventif untuk mencegah kejadian seperti ini terjadi. Kalian dapat mengaktifkan fitur autentikasi dua faktor dan mencantumkan alamat email yang benar apabila menggunakan akun pribadi (bukan akun samaran atau rahasia). Walaupun tidak menutup kemungkinan untuk hacker tetap dapat meretas akun kalian, hal ini dapat mengurangi dampak signifikan yang dirasakan apabila suatu saat akun kalian diretas. Tetap utamakan keamanan privasi saat bersosial media dengan memanfaatkan fitur-fitur keamanan yang sudah disediakan oleh platform yang kalian gunakan.
(LA)
Tinggalkan Komentar