Industri fashion di Indonesia nampaknya memiliki peran yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, ditandai dari pesatnya perkembangan industri tersebut dari tahun ketahun.
Industri tersebut juga mendorong pesatnya para UMKM yang berkontribusi sangat besar kepada ekonomi Indonesia. Namun, optimalisasi dari pelaku UMKM tersebut terhambat secara signifikan dikarenakan dengan akses pemasok yang terbatas dan ekslusif serta harga yang tidak kompetitif.
Melihat permasalahan tersebut, Wif melihat sebuah peluang untuk membantu rantai pemasok kain dan pakaian kepada para pelaku UMKM dengan lebih baik dan terjamin.
Wif adalah startup supply chain fashion yang baru merintis sejak 1 Januari 2020. Service yang diberikan oleh Wif adalah kemudahan dan kenyamanan kepada para pelaku bisnis fashion untuk mendapatkan pemasok kain dan memproduksi pakaian di seluruh Indonesia.
Startup tersebut bekerjasama dengan lebih dari 30 pabrik kain dan menyediakan lebih dari 3.000 variasi kain, serta lebih dari 20 konveksi dan garmen di seluruh pulau Jawa dan Bali. Salah satu visi dari Wif adalah mendorong potensi pelaku UMKM industri fashion baik untuk para penjual pakaian maupun para pekerja pabrik dan penjahit.
Mendapatkan banyak pesanan dari Wif berkontribusi kepada menghentian PHK kepada pekerja pabrik dan penjahit yang sebelumnya terforsir oleh pandemi.
Melalui website yang baru diluncurkan wifworld.com, startup tersebut menyediakan kemudahan dan kenyamanan untuk seluruh pelaku bisnis fashion agar dapat mendapatkan pemasokan kain dimanapun mereka berada. Wif mempunyai lebih dari 3.000 variasi dengan berbagai macam tipe kain dan warna.
Bekerjasama dengan berbagai pabrik kain di seluruh pulau Jawa dan Bali, Wif memberikan harga pasokan kain yang kompetitif sehingga dapat membantu pelaku bisnis untuk tetap bertahan dan berjaya di masa pandemi. Kerjasama langsung dengan para pabrik juga memastikan bahwa kualitas kain tersebut terjamin sehingga memberikan kenyamanan kepada pelaku bisnis.
Tidak hanya itu, Wif juga menyediakan pengantaran kain tersebut kemanapun sehingga para pelaku bisnis mendapatkan kebutuhan pemasok kain mereka tanpa harus khawatir dengan pengirimannya.
Kemudahan mendapatkan pemasokan kain dari manapun membuka banyak peluang untuk para pelaku bisnis fashion. Ketergantungan industri fashion sebelumnya kepada pemasok kain dan pakaian dari luar negeri dan/atau pedagang grosir di luar kota membuat para pelaku bisnis fashion untuk mengalami kesulitan yang tinggi untuk tetap bertahan.
Hal tersebut mendorong pentingnya produksi lokal agar untuk mendapatkan fleksibilitas kepada bisnis mereka.
“Di masa pandemi ini kita melihat sebuah reshifting dari supply chain kepada bisnis fashion dimana memproduksi sendiri dekat dengan lokasi mereka berada itu menjadi jauh lebih penting karena menciptakan sistem yang agile adalah kunci dari kesuksesan mereka.” ujar Sara Sofyan selaku Cofounder dan CEO dari Wif.
Meskipun terjadinya pandemi, Wif tetap berkembang dan bertumbuh untuk melayani pelaku bisnis fashion di seluruh Indonesia.
Wif juga menyediakan pelayanan memproduksi pakaian fashion dengan mudah dan terjamin. Jasa yang disediakan mencakup berbagai macam seperti pembuatan technical drawing, perhitungan estimasi HHP atau biaya produksi, membuatkan timeline dan memastikan quality control yang memuaskan.
Service keseluruhan tersebut dapat membantu para pelaku bisnis sehingga mereka bisa memfokuskan usaha mereka kepada penjualan dan pengembangan bisnis mereka.
Baru dikembangkan jasa tersebut, para pelaku bisnis fashion dapat menghubungi Wif langsung untuk mendapatkan janji dan service tersebut. Dengan berkerja melalui cloud documents, startup tersebut dapat membantu semua pelaku bisnis fashion di seluruh Indonesia.