Foto: Unsplash
Teknologi.id - Semua orang pasti pernah mengalami kondisi stres. Seperti yang diketahui, stres berasal dari situasi negatif. Namun, ternyata ada pula stres positif (eustress) yang berasal dari situasi yang positif. Stres ini menimbulkan kegembiraan dan memberi harapan. Contohnya adalah stres karena sering membantu atlet untuk meraih prestasi yang lebih baik dalam pertandingan.
Sedangkan, stres negatif (distress) terjadi ketika kita merasa lepas kendali atau berada di bawah tekanan yang terus menerus sehingga menjadi sulit berkonsentrasi dan merasa kesepian. Keluarga, keuangan, dan kesehatan merupakan beberapa penyebab umum stres negatif. Maka, sebenarnya semua orang membutuhkan stres tertentu dalam hidup untuk membuat hidup tetap menarik.
Apa itu stres positif (eustress)?
Perbedaan mendasar dari eustress dan distress adalah dari cara mengolah kejadian yang menimpa dirimu. Jika kamu menerimanya dengan perasaan berat hati, rasa takut, rasa ingin kabur, maka kemungkinan kamu mengalami distress.
Hal paling bijak yang dapat dilakukan adalah menghadapi masalah langsung ke intinya dan mencari hal yang dapat menjauhkanmu dari sumber stres. Namun, jika kamu menerimanya tanpa rasa takut dan malah menjadi termotivasi, merasa hidupmu penuh dengan tantangan yang harus kamu selesaikan seperti bermain video game, itulah eustress.
Ciri-ciri stres yang baik (eustress).
Berikut adalah karakteristik dari eustress:
1. Memotivasi dirimu.
2. Membuatmu merasa tergugah.
3. Menaikkan performa kamu dalam bekerja.
4. Biasanya terjadi hanya sebentar.
5. Merupakan cara untuk menanggulangi stres itu sendiri.
4. Stres yang buruk bisa diubah jadi stres yang baik.
Kuncinya adalah merasakan bahwa dirimu adalah seorang jagoan dalam video game. Kamu harus merasa bahwa dirimu “bisa” dan melihat bahwa dari semua yang kamu alami sekarang pasti akan ada pelajaran yang kamu dapatkan demi masa depan yang lebih baik. Dengan mengubah pandanganmu ke arah yang lebih positif, kamu juga dapat memerangi rasa takutmu menjadi rasa tertantang.
Gejala distress.
Ciri awal dari gejala stres adalah tubuh dan otak terasa tertekan, kepala sakit, susah tidur, terjadi gangguan lambung, dan perubahan pada pencernaan. Kadang kala gejala stres yang dirasakan sangat memengaruhi kejiwaan. Misalnya orang yang mengalami stres merasa lebih sensitif terutama pada orang terdekat, bersikap lebih sinis, pesimistis, cepat tersinggung, cemas, menutup diri, mudah menangis atau tertawa, dan kadang kala memperlihatkan sikap yang tidak pantas.
Penyebab distress.
Stres merupakan reaksi fisiologis manusia terhadap rangsangan tertentu (stressors). Reaksi stres akan menggerakkan sistem tubuh sehingga dapat membantu manusia menghadapi tuntutan dan perubahan yang sering muncul dalam hidup. Stres disebabkan oleh faktor luar berupa pekerjaan, keluarga, masyarakat, lingkungan dan hal-hal yang tidak terduga. Stres juga bisa berasal dari faktor dalam seperti sikap tidak realistis atau mempunyai harapan yang terlalu tinggi, terlalu sempurna, rasa cemas, sikap dan perasaan negatif, perilaku yang tidak bertanggung jawab, kesehatan yang buruk, dan perilaku yang tidak sehat.
Cara mengatasi distress.
Stress dapat diatasi dengan berbagai cara berikut:
1. Kenali atau identifikasi penyebab stres.
2. Bersikaplah lebih toleran.
3. Belajarlah mengelola amarah.
4. Berpikirlah positif.
5. Aturlah atau carilah langkah perbaikan ke depan.
6. Pikirkan jika merasa memerlukan bantuan tenaga profesional.
(DS)