Teknologi.id - Dalam film Avengers: Infinity War, adegan Dr Strange yang melihat 14 juta kemungkinan masa depan menarik perhatian sebagian orang. Mungkin saja jika manusia memiliki komputer kuantum, manusia bisa melihat masa depannya. Hal tersebut yang kini sedang diuji coba oleh para peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) dari Singapura dan Griffith University dari Australia.
Para peneliti ini tengah mengkonstruksi perangkat prototip kuantum yang bisa menghasilkan beragam kemungkinan masa depan dalam superposisi kuantum
simultan. Dilansir dari laman
Science Daily, Senin (20/5/2019), Dunia kuantum merupakan dunia probabilitias, tempat di mana banyak kemungkinan dan berbagai paradoks yang bisa terjadi.
"Ketika kita berpikir tentang masa depan, kita dihadapkan dengan berbagai kemungkinan," ungkap asisten Profesor Mile Gu dari NTU, yang memimpin penelitian dan pengembangan mesin, seperti dikutip dari Science Daily, Senin (20/5/2019). Profesor Mile juga mengatakan, kemungkinan ini tumbuh secara eksponensial saat manusia melangkah lebih jauh ke masa depan. Misalnya, jika manusia hanya memiliki 2 kemungkinan untuk memilih dari setiap menit, dalam waktu kurang dari setengah jam ada 14 juta kemungkinan berjangka. Dalam waktu kurang dari sehari, jumlah kemungkinannya melebihi jumlah atom di alam semesta.
Superposisi Kuantum
Ilustrasi Mesin Waktu. Foto: Deccanchronicle Komputer kuantum bisa memeriksa semua masa depan yang mungkin dengan menempatkan diri mereka dalam superposisi kuantum. Kejadian terkenal tentang superposisi adalah paradoks kucing schrodinger, yang dicetuskan oleh Erwin Schrodinger. Dimana kucing (perumpamaan) yang diletakkan di suatu kotak dengan racun ada dalam posisi hidup "dan" mati. Hanya dengan membuka kotaknya, kita bisa tahu apakah kucing itu hidup atau mati.
Terinspirasi oleh Richard Feynman
Richard Feynman, penggagas awal teknologi 'dokter nanobot'.. Foto: ZME Science Cara kerja mesin ini terinspirasi dari peraih nobel Richard Feynman. Saat
Feynman mempelajari fisika kuantum, dirinya sadar bahwa ketika suatu partikel menyusuri jalan dari titik A ke B, partikel itu tidak mengikuti satu arah, namun dia menggabungkan semua jalur yang memungkinkan untuk menghubungkan titik-titik dari A hingga B. Masa depan juga demikian, kemungkinan awal hidup dan apa yang terjadi ke depan dapat diproyeksikan dengan mengkoneksikan titik-titik kemungkinan arah yang ada. Jika teknologi ini berhasil dikembangkan dan disempurnakan, bukan tidak mungkin suatu saat nanti manusia bisa mengetahui masa depannya. (FM)