Foto: Vybe
Teknologi.id - Vybe Together, sebuah aplikasi yang memungkinkan orang untuk mengatur dan menghadiri pesta yang bisa digunakan untuk melanggar protokol keamanan Covid-19, telah dihapus dari App Store Apple, dan TikTok mengonfirmasi telah menghapus akun tersebut karena melanggar pedoman komunitas tentang misinformasi Covid-19.
Lewat akun Instagram resminya, aplikasi tersebut menjelaskan mengapa ia menghilang dari iPhone dan iPad dan menambahkan informasi sebagai berikut: "App Store menjatuhkan kami !!! Kami akan kembali !!"
Lewat akun Instagramnya, Vybe Together menyarankan penggunaan aplikasi untuk menciptakan malam-malam yang tak terlupakan di dekat mereka. Slogan aplikasi ini adalah "Get your rebel on. Get your party on" yang jika diterjemahkan secara harafiah artinya "Keluarkan jiwa pemberontakmu. Ayo berpesta."
Baca juga: Cara Menghilangkan Watermark TikTok Tanpa Aplikasi
Baik Vybe Together dan Apple tidak segera menanggapi hal ini, tetapi TikTok langsung mengonfirmasi postingan Vybe Together dihapus karena melanggar pedoman komunitas yang dirancang untuk melawan informasi yang salah tentang Covid-19.
Dikatakan bahwa Vybe Together memiliki 139 pengikut, 3 video, dan tidak beriklan di TikTok. Tindakan terhadap aplikasi tersebut pertama kali dilaporkan oleh The Verge.
Vybe Together memiliki halaman FAQ yang sekarang sudah dihapus. Dilansir dari The Verge, laman tersebut menyarankan penggunanya melakukan pertemuan dengan jumlah orang yang sedikit.
"Kami sadar bahwa Covid-19 adalah masalah kesehatan utama bagi negara, komunitas kami, teman dan keluarga kami," tulis Vybe Together di laman FAQ-nya.
"Jika kita semua menurut untuk diisolasi, virus ini bisa benar-benar hilang. Menyelenggarakan pesta skala besar sangat berbahaya. Itulah sebabnya kami tidak mendukung itu. Tapi Vybe bisa dikompromi, selama kita menyelenggarakan pertemuan kecil, kita semua tidak akan kenapa-kenapa," tambahnya.
Baca juga: Cara Dapat Uang dari Tiktok yang Mudah Dilakukan Pemula
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menyarankan untuk tidak mengadakan pertemuan sosial meskipun skalanya lebih karena risiko penyebaran Covid-19 tetap ada dimana-mana.
"Semakin banyak orang yang berinteraksi dengan seseorang dalam sebuah pertemuan dan semakin lama interaksi itu berlangsung, semakin tinggi potensi risiko terinfeksi Covid-19," kata CDC dalam pedomannya. Banyak pemerintah daerah juga telah mengeluarkan arahan yang melarang pertemuan, berapapun jumlah orangnya.
Vybe Together mendapat kritik di media sosial sebelum Apple dan TikTok mengambil tindakan. Taylor Lorenz, seorang penulis teknologi dan internet untuk New York Times, termasuk di antara mereka yang mengkritik aplikasi Vybe Together.
Lorenz berhasil mengidentifikasi salah satu pendiri Vybe Together, dan menyertakan halaman profil LinkedIn orang tersebut. Halaman tersebut dikabarkan sudah offline pada Rabu pagi.
(im)