Foto: metaNesia
Teknologi.id - Pesatnya kemajuan teknologi dunia rupanya telah mengubah detail kehidupan manusia. Tidak kaget, jika di masa depan peradaban manusia akan berkembang di dua dunia yaitu pada dunia nyata dan digital.Melihat kemajuan teknologi ini, rupanya Indonesia tidak mau kalah untuk mengembangkan potensinya.
Mengikuti perkembangan zaman, Telkom Indonesia dibawah naungan Leap-Telkom Digital meluncurkan metaverse Indonesia yang bernama metaNesia. Nama metaverse buatan telkom ini merupakan akronim dari metaverse dan Indonesia.
metaNesia akan sekitar akhir minggu ini dan siap mendobrak batas-batas dunia nyata dan digital serta diharapkan dapat membantu segala sisi kehidupan masyarakat indonesia.
Saat ini, metaNesia didukung pula dengan smarteye.id yang telah memiliki pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi dalam mengembangkan augmented reality dan virtual reality. Tidak hanya menyuguhkan interaksi secara virtual, metaNesia diklaim memiliki fitur yang lebih dari itu.
Baca juga: Tonton Film-Film Ini Agar Paham Apa Itu Metaverse
“Sebelumnya, orang punya persepsi kalau metaverse harus pakai VR (virtual reality), padahal metaverse more than that. Artinya interaksinya memang bisa menggunakan VR, tetapi kita juga mengenal augmented reality (AR). Bahkan ada juga interaksinya yang lebih sederhana, seperti menggunakan handphone atau PC layaknya bermain gim. Tapi di situ ada bentuk interaksi-interaksi baru yang dimungkinkan dari metaverse ini,” papar Ery Punta Hendraswara selaku Deputy Executive Vice President Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia, dalam keterangan resminya.
Pada Podcastnya di YouTube rsmi Telkom Indonesia, Ery juga menjelaskan akan ada banyak manfaat dan peluang baru yang dapat dirasakan setelah metaNesia hadir. Contohnya, untuk para pengusaha dan korporasi, metaNesia akan menjadi pilihan baru dan unik untuk memasarkan produknya.
Korporasi akan lebih mudah menjangkau konsumen potensialnya dan dapat menjadi warna baru dalam cara korporasi melayani konsumennya. Ery berharap, metaNesia dapat membantu membangun perekonomian Indonesia baik secara mikro maupun makro.
“Telkom dalam posisi mengajak, bahwa Telkom menjadi hub dan kita bisa bersama-sama membangun untuk metaverse-nya Indonesia. Kami terbuka untuk terhubung dengan metaverse lain yang sudah ada di Indonesia sehingga pertumbuhan metaverse di Indonesia jauh lebih cepat," papar Ery.
Metaverse asal Indonesia ini akan dibuat senyata mungkin dan dekat dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Contohnya, pengguna dapat menikmati konser online dan berinteraksi secara langsung dengan orang-orang disana. Tidak hanya itu, akan terdapat pusat perbelanjaan yang membuat penggunanya dapat bebas berbelanja ataupun memasarkan produk untuk korporasi atau umkm.
Foto: Tangkapan layar situs metaNesia
“Selain konser dan berbelanja virtual, kami juga menyentuh misalnya gim dan fotografi. Belum lagi kalau sebuah korporasi ingin menciptakan digital twins. Jadi apa yang ada dari perusahaan itu di dunia nyata juga ada di metaNesia. Ini menciptakan efisiensi bagi perusahaan-perusahaan juga,” tutur Ery.
Andrew Tarigan selaku Product Manager metaNesia juga menjelaskan bahwa metaNesia akan diluncurkan pada 31 Juli 2022 mendatang di perhelatan Digiland, Istora Senayan, Jakarta.
"Di lokasi peluncuran metaNesia Telkom menyediakan virtual reality (VR), VR-Driving, dan PC. Dengan perangkat-perangkat tersebut, pengunjung bisa menonton konser Pusakata dan Vidi Aldiano secara virtual, merasakan mal dan berkeliling di dunia metaverse, test drive virtual, berkunjung ke galeri NFT, turnamen e-Sport, dan masih banyak keseruan serta pengalaman menarik lainnya," kata Andrew.
metaNesia dapat diakses pada aplikasi windows & mac. Ke depannya, metaNesia akan tersedia juga untuk Android, iOS, dan VR.
Untuk memasuki dunia metaNesia, pengguna diharuskan untuk mendownload aplikasinya. Kemudian, signup jika belum memiliki akun, dan login jika sudah memiliki akun.
"Anda akan memasuki metaNesia dengan menggunakan avatar yang sesuai dengan karakter," tulis keterangan dalam laman metaNesia, dikutip pada Kamis (28/7).
(kssa)