Foto: Unsplash
Teknologi.id – Sebuah panduan untuk mumifikasi ditemukan pada sepotong naskah atau papirus berusia 3.500 tahun yang disebut manuskrip Papirus Louvre-Carlsberg. Dinamakan demikian karena separuh dari papirus tersebut berada di Museum Louvre, Paris. Sedangkan separuh sisanya merupakan bagian dari Papirus Carlsberg Collection di University of Copenhagen, Denmark.
Ahli Mesir Sofie Schiødt dari Universitas Kopenhagen menyebut jika manual itu dapat membantu merekonstruksi proses pembalseman yang digunakan untuk mempersiapkan orang Mesir kuno di kehidupan setelah kematian.
Sebelum teks baru ini ditemukan, para ahli hanya memiliki dua teks asli tentang mumifikasi. Proses tersebut dianggap sebagai seni sakral di Mesir kuno, dengan hanya beberapa spesialis yang diinstruksikan tentang cara pembalseman. Pengetahuan tersebut biasanya diteruskan secara lisan dari orang ke orang.
Di antara detail yang terdapat dari dokumen tersebut, ada daftar instruksi untuk membalsem wajah orang yang meninggal. Caranya dilakukan dengan selembar kain linen merah yang dilapisi larutan khusus nabati.
Baca juga: Kasus Mutasi Corona B117 dari Inggris Ditemukan di Karawang
Dalam manual tertulis daftar obat
yang sebagian besar terdiri dari zat aromatik nabati dan bahan pengikat yang
dimasak menjadi cairan. Pembalsem kemudian menggunakan zat aromatik tersebut
untuk melapisi kain linen merah.
Selanjutnya, kain linen dioleskan ke
wajah orang yang meninggal dan wajah dibungkus menggunakan kain yang sama.
Proses itu diulang dalam interval empat hari. Dijelaskan pula bahwa di antara
interval empat hari, jenazah ditutup dengan kain dan dilapisi jerami yang
diresapi dengan aromatik untuk menjauhkan serangga dan pemakan bangkai.
Naskah ini juga menjabarkan jadwal 70
hari penuh untuk pembalseman, dibagi menjadi dua bagian: periode pengeringan 35
hari dan periode pembungkus 35 hari, yang dibagi menjadi interval empat hari.
Perawatan umum untuk tubuh termasuk mengoleskan campuran yang disebut natron,
setelah pengangkatan organ dan otak.
Meskipun penggunaan natron tidak
disebutkan dalam teks khusus ini, Egyptologist Sofie Schiødt, dari University
of Kopenhagen menjelaskannya sebagaimana dikutip dari Science Alert.
Naskah Papirus Louvre-Carlsberg lebih
tua dari dua manual mumifikasi yang telah ditemukan sebelumnya, sehingga
menjadi catatan praktik tertua yang dimiliki sekarang. Ini juga mencakup detail
yang lebih lengkap dibanding dua dokumen lainnya.
"Banyak uraian tentang teknik
pembalseman yang kami temukan dalam papirus ini telah terlewatkan oleh dua
manual selanjutnya, dan ini uraiannya sangat rinci," kata Schiødt.
Meski prosedur ini belum teridentifikasi sebelumnya, ahli Mesir Kuno telah memeriksa beberapa mumi dari periode yang sama dan mencocokan dengan umur manual.
(MIM)