Foto :Wallpaper Flare
Teknologi.id – Amin Soebandrio selaku Kepala LPB
Lembaga Biologi Molekuler mengklaim
bahwa vaksin merah putih akan menjalani uji klinis paling cepat di akhir tahun
2021. Uji klinis tersebut dikatakan akan memakan waktu selama delapan bulan.
"Diharapkan pada akhir tahun
atau paling lambat awal 2022 uji klinik sudah bisa dimulai," ucap Amin
dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR.
Amin menjelaskan Eijkman sudah meneliti dan mengembangkan vaksin merah putih dari April 2020 lalu. Sekarang, ia mengatakan bahwa proses tersebut sudah lebih dari 90 persen. Pihaknya juga sudah mengadakan kerjasama dengan Bio Farma dalam rangka menerjemahkan hasil laboratorium ke industri.
Baca juga: Pakai Teknologi Lain, Vaksin Covid-19 ini Paling Efektif?
Amin juga menyampaikan Emergency Use
Authorization (EUA) diharapkan segera diperoleh setelah delapan bulan vaksin
merah putih menjalani uji klinis.
"Lembaga Eijkman bakal terus
mengawal, bahkan sampai uji klinik seterusnya," ucapnya.
Selain itu, Amin mengatakan bahwa ia belum
dapat memastikan berapa banyak dosis vaksin merah putih yang bisa diproduksi
Bio Farma. Tetapi, ia menyampaikan kapasitas produksi saat ini perusahaan BUMN
itu mencapai 250 juta dosis per tahun.
"Rencananya Bio Farma akan mengundang beberapa perusahaan farmasi lain yang juga memiliki fasilitas cara pembuatan obat yang benar dan baik sehingga diharapkan satu atau dua perusahaan farmasi itu akan berkontribusi sekitar 100 juta dosis per tahun," ucap Amin.
Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19, Ismunandar menjelaskan bahwa vaksin merah putih hadir dalam rangka untuk mewujudkan kemandirian bangsa. Vaksin itu dikembangkan berdasarkan virus yang bersirkulasi di Indonesia.
(MIM)